Nadeem, (paling kiri) bermain dan belajar bersama teman-teman di Khalifah Preschool Bekasi |
Hingga akhirnya terpikir di benak saya ide untuk belajar bersama dengan anak-anak tetangga saya yang juga sama-sama duduk di bangku TK A. Well, thanks to our new Saung ya.. hahaha.. Ceritanya dirumah tuh baru pasang saung, yang memang untuk jadi pengganti teras rumah. Ternyata si saung ini bener-bener memberikan inspirasi untuk saya sebagai seorang ibu untuk punya cara mengajari anak belajar. Singkatnya, ceritanya saya sengaja mengundang beberapa teman main Nadeem dirumah seperti Arya, Nayla dan Latiffa. Oiya, Nadeem juga ingin ajak Elya teman main dirumah yang juga satu kelas di sekolahnya, tapi hari ini Elya lagi ga main keluar. Waktu anak-anak ini saya ajak untuk belajar bersama di Saung rumah kami, mereka exciting sekali. Apalagi saat saya bilang bahwa untuk yang paling pintar, akan ada hadiah setiap kali pertemuan.
Hari pertama belajar bersama, saya menerapkan konsep baca bersama dulu, untuk mengetahui bahwa mereka memiliki kisaran pengetahuan yang sama. Lalu saya buat konsep belajar ala kuis seperti Cerdas Cermat (jamannya TVRI berjaya dulu ya itu acara). Terlihat sekali anak-anak ini antusias belajar, terutama anak saya. Nadeem terlihat semangat dan bisa mengikuti ritme belajar dan permainan yang dimainkan. Tanpa terasa waktu belajar yang dibuat ala kuis ini mencapai 1 jam. Wooww.. rekor nih selama ngajarin Nadeem belajar :D Setelah ditotal skor masing-masing anak, ternyata Nayla yang skornya paling unggul, beda 2 poin dari Nadeem dan diikuti Arya dan Latiffa. Seperti janji saya pada anak-anak ini, yang menang dapat hadiah. Hadiahnya pun sebetulnya hanya berupa 1 plastik snack anak-anak.
Belajar bersama pun bubar. Nadeem yang skornya bukan yang terbanyak mau tidak mau harus mengalah dan tidak mendapatkan hadiah. Ternyata anak saya ini menangis karena tidak mendapat hadiah. Ga tanggung-tanggung dia nangis sampe sesenggukan. Ketidakberhasilannya mendapatkan hadiah membuatnya menangis. Sesaat saya sempat bingung menghadapinya, saya sempat iba dan hampir berkata bahwa dia juga akan saya kasih hadiah nanti didalam rumah. Tetapi dalam hati saya menahan ucapan itu, sebab jika saya memberikannya hadiah yang sama dengan Nayla yang menang hari ini, itu artinya sama saja dengan memberi kemudahan pada anak saya. Dan poin tentang pelajaran "BERUSAHA" menjadi tidak tersampaikan dengan baik, justru nanti tanpa saya sadari saya malah mengajarkan anak saya untuk mencari "Jalan Pintas". Astaghfirullaah.. Saya sendiri ga tau, kenapa bisa sejauh itu pikiran saya. Tiba-tiba saya sadar bahwa apa yang saya lakukan hari ini dalam hal mendidik anak saya, tidak hanya mengajarkannya membaca dan berhitung saja. Hari ini saya juga sedang mengajarkan dia, apa yang disebut kompetisi, berusaha, sportif dan sikap tidak putus asa. Hal-hal yang mungkin tidak ada di kurikulum nasional tapi ada dalam kurikulum kehidupan kita sehari-hari.
Ya, kadang-kadang kita lupa dengan pelajaran kehidupan kita sehari-hari, terkait nilai dan norma. Kita terlalu fokus dengan hal-hal yang sifatnya administratif. Kembali ke Nadeem anak saya yang terus menangis. Saya biarkan dia menangis untuk menumpahkan kekesalannya, lalu saya ajak dia bicara. Saya jelaskan mengenai konsekuensi dalam berkompetisi. Dengan bahasa yang sesederhana mungkin, saya sampaikan ke anak saya, bahwa dalam hidup ini ketika kita menginginkan sesuatu, harus ada usaha untuk mendapatkannya. Mereka yang mendapatkan apa yang mereka mau adalah orang-orang yang berusaha, semangat dan pantang menyerah. Ketika kita tidak berusaha, maka kita kalah dari yang lain. Saya katakan pada dia, "Hari ini Nadeem gagal, besok Nadeem harus coba lagi, karena ketika Nadeem belajar dengan sungguh-sungguh, fokus dengan tujuan Nadeem, pasti Nadeem akan mendapatkan apa yang Nadeem mau.." Saya melihat matanya yang berkaca-kaca karena masih menangis seperti terpancar keinginan untuk mencoba lagi, seolah berkata,"Iya Mi, Nadeem mau coba lagi besok.." meski ia masih menangis.
Subhanallah.. hari ini saya mengajari anak saya belajar, tanpa sadar saya pun belajar dari apa yang ditunjukkan anak saya hari ini melalui sikapnya. Dan atas apa yang sudah terjadi hari ini, Insya Allah akan terus saya jalankan demi kemajuan anak saya, demi cita-cita saya dan suami untuk menjadikan anak-anak kami sebagai anak-anak yang Soleh, cerdas dan berguna bagi keluarga dan bangsanya. Aamiin ya Robbal 'Alamiin..