Rabu, 25 November 2015

Jadi Guru Kelas Sehari

Pernah ga ngomong sama orang trus orangnya ga dengerin kita? Gimana perasaannya? Kesel? Kalo yang berani mah, bisa negur lawan bicaranya kan, bagus kalo dia akhirnya mau dengerin. Kalo ga..?? Bete kan.. Kira-kira begitulah rasanya, saat saya berada di depan anak-anak kelas 2 SD. Ada beberapa anak yang asyik dengan kegiatan mereka sendiri, tetapi banyak pula yang mau mendengarkan saya saat mendongeng cerita untuk mereka. Kesal..? Iya. Mau negur anaknya? Ya ampuun.. mereka cuma anak umur 7 tahunan lagi.. wajarlah kalo masih suka gampang kepecah konsentrasinya dan cepat bosan. Disitulah tantangannya bagi saya untuk bisa mendapatkan perhatian dari anak-anak ini.

Rabu, 25 November 2015, ceritanya adalah Hari Guru yang diramaikan oleh sekolah anak saya dengan program "Orangtua Mengajar". Atas mandat dari para orangtua murid di kelas anak saya, saya diminta mewakili untuk mengajar di kelas.  Saya pun memilih menceritakan dongeng yang sarat pesan moral bagi anak-anak yang dilengkapi dengan games untuk praktek. Karena saya pikir saya bukan lah guru.. sehingga saya belum merasa pantas untuk disebut mengajar, lebih senang menyebut kegiatan saya tadi di kelas sebagai berbagi. Saya memilih cerita Semut dan Kepompong sebagai dongengnya (baca: http://www.dongenganakindonesia1.com/2012/03/dongeng-anak-indonesia-kisah-semut-dan.html ).

Tujuan saya dengan tema ini dan pilihan dongengnya adalah, ingin agar anak-anak bisa dan mampu (baca:berani) mengekspresikan perasaannya baik dalam bahasa lisan (verbal) maupun bahasa simbol (non verbal). Karena banyak orang tua tidak menyadari, hubungan dekat orangtua dan anak, dibangun sejak usia dini, jika sejak kecil komunikasi antara orangtua dan anak tidak dekat, itu akan menjadi kebiasaan hingga anak-anak dewasa kelak. Lewat dongeng yang saya ceritakan, ada nilai-nilai moril yang Inshaa Allah bisa diingat anak-anak, karena hal-hal yang menyenangkan lebih mudah diingat anak, begitu kan..? Begitu pula dengan guru mereka, agar anak-anak ini bisa menyampaikan perasaan dan kebutuhan mereka secara baik kepada gurunya.
Anak-anak saya bebaskan untuk duduk dimanapun yang mereka inginkan

Saat mendongeng
Pastinya saya agak kewalahan menghadapi puluhan murid kelas 2 SD yang semuanya beda karakter, kenal juga ga, dan saya pun bukan seorang guru yang berpengalaman. Setidaknya saya bisa berempati di posisi guru hari ini. Mereka betul-betul dituntut untuk memiliki kesabaran yang ekstra, kreatifitas yang tinggi untuk bisa terus mendapatkan perhatian dari murid-muridnya, pemahaman ilmu dan tentunya kecerdasan emosi yang baik. Saya yang hanya 1 jam bersama anak-anak di kelas, sempat merasa kewalahan, apalagi guru yang untuk sekolah-sekolah swasta, yang umumnya minimal 7 jam sehari menghadapi berbagai karakter muridnya. Dan mereka para guru bukan robot loh! Mereka juga punya hati dan rasa seperti kita para orangtuanya ini, mereka juga punya kehidupan pribadi yang terkadang, masalah pribadi mereka membuat kondisi mereka yang lelah secara perasaan, terkadang tanpa disadari tertuang dalam bentuk sikap yang lebih tegas dalam menghadapi muridnya, yang kadang dibahasakan "galak" oleh sebagian murid dan orangtua.

Melalui pengalaman saya hari ini, saya ingin mengajak para orangtua yang menyekolahkan anak-anaknya di sekolah. Bahwa guru bukanlah baby sitter.. guru bukanlah bawahan kita yang kita bayar untuk mendidik dan mengajar anak-anak kita. Buat saya pribadi guru adalah partner saya dalam mendidik dan mengajarkan hal baik kepada anak-anak saya. Sehingga bangunlah komunikasi yang baik dengan guru anak-anak kita. Diskusikan masalah anak kita di rumah dengan guru anak kita di sekolah. Bersama-sama kita cari solusi terbaik bagi anak-anak kita. Masalah pendidikan anak tidak akan pernah berhasil jika guru dan orangtua tidak bekerjasama dengan baik. Pendidikan bukan cuma akademik, tetapi juga pendidikan moral dan karakter yang peran orangtua adalah memiliki porsi terbesar. Dengan kemampuan anak untuk berkomunikasi dengan baik kepada orangtua dan gurunya, hal itu pun akan semakin memberi hasil yang lebih baik lagi. Salut untuk mereka yang setia dengan profesi guru :)
Pose sama partner "Orangtua Mengajar" di kelas anakku

Selamat Hari Guru... bagi seluruh guru di Republik Indonesia. Semoga jasamu menjadi ladang amal seumur hidup bagimu.. Terima kasih bapak dan ibu guru.. :)



Mendidik Anak Untuk Bahagia

Add caption Beberapa hari lalu, tepatnya pas anak-anak didik saya di SFC Kids Futsal latihan, ceritanya saya membagikan piala yg sudah ...