Senin, 31 Desember 2012

Selamat Ulang Tahun Anakku..


Hanif in action

Dear Hanif anak mami.. selamat ulang tahun ya sayang, tanpa terasa Hanif sudah 2 tahun hidup sehat di dunia, berkumpul sama mami, ayah dan juga abang Nadeem. 2 tahun ternyata adalah waktu yang sebentar untuk mami dalam merawat, menyusui  dan membesarkan Hanif. Rasanya ga percaya bahwa Hanif udah bukan bayi lagi, meski Hanif sampe hari ini masih minum ASI sama mami karena belum bisa disapih.

Begitu banyak kepintaran yang Hanif miliki hingga hari ini, kepintaran yang mami sendiri rasanya ga percaya. Padahal mami merasa hanya lebih sering meluangkan waktu bersama aja sama Hanif, mungkin ga sebanyak dulu waktu abang Nadeem seusia Hanif. Mami dulu memang masih kerja kantoran, sehingga waktu untuk sama Nadeem lebih sedikit dibanding Hanif sekarang. Nadeem pintar ngomongnya karena dulu mbak Ida-nya juga tukang ngomong.. Satu hal yang mami syukuri, mbak Ida minta berhenti kerja, karena mau menikah. Karena disitulah semua berubah, termasuk pola pikir mami.

Mami merasa sangat beruntung punya anak-anak seperti abang Nadeem dan Hanif. Kalian yang membuat mami merasa betul-betul lengkap sebagai seorang ibu. Tidak banyak ibu-ibu muda zaman sekarang yang punya kesempatan atau punya pilihan untuk tidak bekerja dengan atau bekerja, termasuk mami dulu. Dulu mami ga punya pilihan selain harus kerja, demi bisa membantu Ayah dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Alhamdulillah Allah sayang sama kita sekeluarga, dengan memberikan mami pilihan untuk tidak lagi kerja kantoran dan bisa fokus menjaga dan membesarkan anak-anak mami.

Hanif anak mami.. Hanif udah membimbing mami untuk menjadi seorang ibu yang baik. Hanif dan Nadeem lah yang mengajarkan mami untuk terus mencari tau dan mendalami pengetahuan tentang mendidik anak dan berteman dengan anak. Subhanallah.. ga ada guru yang ngajarin mami nak, tapi justru kalian yang ngajarin mami. Begitu cepatnya Hanif menyerap semua hal yang mami ajarkan ataupun tanpa sadar mami munculkan dan ternyata Hanif contoh, membuat mami termotivasi selalu untuk terus memberikan yang terbaik untuk Hanif dan abang Nadeem. Meski baru hari ini Hanif persis 2 tahun, kemampuan Hanif bicara sudah seperti anak usia 4 tahun. Doa sehari-hari Hanif sudah hafal. Banyak lagu yang mami sering nyanyikan menjelang Hanif tidur, ternyata Hanif pun juga sudah hafal semua.. meski masih suka lupa liriknya ya Nif.. 
Hanif dan abang Nadeem main bareng

Mami sadar, apa yang mami tulis saat ini Hanif belum bisa membacanya, mami bacakan pun, mungkin Hanif ga akan mengerti. Tapi mami ingin, suatu hari nanti saat Hanif besar, Hanif mengetahui isi hati dan perasaan mami saat ini. Perasaan bangga seorang ibu yang memiliki anak sepintar Hanif. Insya Allah, mami akan selalu menjaga Hanif dan abang Nadeem, membimbing, mendidik, membesarkan dan mengantarkan kalian ke pintu kemandirian dan kemakmuran yang di ridhoi oleh Allah.

Sekali lagi selamat ulang tahun Javier Hanif Valerian Setianegara.. doa mami dan ayah selalu menyertaimu nak.. Kami semua sayang sama Hanif.. Ya Allah, berilah aku dan suami usia yang cukup untuk dapat menjaga amanahmu ini. Berilah kami rezeki yang halal untuk dapat kami gunakan dalam membesarkan, membimbing dan mendidik anak-anak kami menjadi anak-anak yang soleh. Berikan kesempatan bagi kami untuk dapat mengantarkan mereka ke pintu kemandirian dan kemakmuran yang Kau ridhoi ya Allah.. Aamiin Yaa Robbal ‘aalamiin.. 

Kamis, 06 Desember 2012

A Few Good Men (in my life)


Kiri-kanan : Sutan Saripado (Alm) dan Sutan Sipado


Ga tau apa yang membuat aku terpikir ingin edit foto Almarhum Papaku untuk bisa seolah-olah foto bersama dengan suamiku. Akhirnya, aku ngedit aja tuh foto. Terbayang wajah dan sikap papa dulu waktu jaman aku masih single. Dia kalo tau aku punya teman dekat cowo atau pacar pasti mukanya suka mendadak disetel jadi galak. Padahal muka bokap tuh ya, ga usah disetel galak juga udah keliatan judes mukanya.. hahahah kayak muka aku, anaknya ini.. judes tapi baik hati.. :p

Foto papa ini, diambil tahun 2003 bulan april, saat kakak sepupuku nikah. Dan ternyata Allah memanggil Papaku ditahun yang sama, yaitu 26 November 2003, hari ke-2 lebaran Idul Fitri waktu itu, di Bandung. Sementara foto suamiku ini diambil di tahun 2011, bulan Desember di acara nikahan adikku Elin. Waktu papa meninggal, aku belum bertemu dengan suamiku, Deni. Baru tahun 2004 aku kenalan dan baru pacaran di tahun 2006. Artinya, ya memang bokap tuh ga pernah ketemu sama suamiku.

Yang bikin penasaran itu, bokap kan orangnya judes kalo sama temen cowo yang pada dekat sama aku. Kayaknya ga ada yang dia suka deh, hahaha.. Ya mungkin para cowo itu kurang bisa mengambil hati bokap pada masa itu ya. Nah, sementara suamiku ini, menurut aku orangnya sangat supel, cepat sekali akrab dengan orang, seorang pendengar yang baik dan lawan bicara yang menyenangkan. Beberapa kesamaan antara papaku dan suamiku adalah, mereka sama-sama perokok berat. Satu hobi yang aku paling sebelin. Kesamaan lain adalah, mereka sama-sama berdarah padang dan sangat tinggi rasa kedaerahannya. Kalo tau lawan bicaranya orang Padang, diajakin ngomong Padang dah tuh. 

Makanya, aku suka berandai-andai, kalo almarhum papaku masih ada, kira-kira apa yang ada dalam pikirannya? Kegiatan bersama apa yang akan mereka lakukan saat bertemu? Ya Allah, sampaikanlah kepada almarhum papaku yang 3 Desember 2012 lalu berulangtahun yang ke-60, bahwa kami merindukannya dan selalu mendoakannya. Semoga aku dan suamiku bisa mencontoh, cara almarhum papa dalam menjalani dan mempertahankan rumah tangganya dengan mamaku, langgeng hingga akhir hayat. Aamiin ya robbal ‘Aalamiin..

Rabu, 05 Desember 2012

Pengalaman ng-MC di acara Kemenpora RI



Pengalaman ng-MC kali ini terasa beda dari event-event sebelumnya. Selasa, 5 Desember 2012 malam yang lalu, bertempat di Hotel JW Marriot Jakarta, saya diminta menjadi MC. Ini job rada mendadak sebenernya, tapi untungnya pas lagi ga ada jadwal ng-MC atau acara keluarga lainnya pada hari itu. Ceritanya ini adalah acara Gala Dinner, perjamuan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga RI terhadap rombongan kontingen dari China atau China Youth Delegations. Mereka terdiri dari ratusan orang yang berprofesi sebagai Atlet, Pengusaha, Wartawan dan juga dari pemerintahan negaranya. Ya mereka adalah wakil negaranya untuk hubungan kepemudaan antara Indonesia dan Cina. Baca: http://kemenpora.go.id/index/preview/berita/6878

Di depan Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, DR. Alfitra Salamm APU, Asisten Deputi Sumber Daya Pemuda, Amung Ma'mun, Kabag Humas Ahmad Arsani, perwakilan DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jakarta dan seluruh anggota China Youth Delegations, saya memandu acara yang berlangsung selama kurang lebih 3 jam itu. 

Well, kali ini terasa beda, karena saya dikasih pasangan ng-MC seorang cowo Cina bernama Panji. Menjadi seru, karena ternyata Panji ini tidak biasa memandu acara, tetapi memang sering diminta oleh rombongannya untuk menjadi entrepreteur (penerjemah) bagi rekan-rekannya untuk acara-acara jamuan seperti ini. Jadilah saya tidak hanya memandu acara secara umum, tetapi juga memandu Panji agar dia tau kapan dia mulai menterjemahkan kalimat-kalimat yang saya ucapkan, kedalam bahasa Cina. Bahkan dia sendiri kesulitan saat menyebutkan nama saya pada saat kami memperkenalkan diri. “Aa..Tita.. ee Ibu Sari..”, kata Panji sambil tersenyum dan menunduk ke saya, tanda mohon maaf karena sulit menyebutkan nama saya. Hahahahaha.. Saya pun santai saja, menanggapinya didepan ratusan tamu yang hadir, karena saya juga ingin membuat Panji bisa rileks saat mendampingi saya ng-MC di depan.
Saya bersama Panji. Kenapa fotonya kebalik ya??!

Acara jamuan makan malam ini dibuka dengan tarian khas Betawi, Kinang Kilaras yang membuat decak kagum dari semua anggota China Youth Delegations. Itu terlihat dari kekhusyukan dan banyaknya HP yang on untuk memotret dan merekam tarian tersebut. Lalu dilanjutkan dengan pertunjukkan Kungfu dan Tai Chi oleh perwakilan China Youth Delegations, sebagai penampilan ramah tamah balasan dari mereka. Sungguh mengesankan buat saya..  Betapa hubungan kedua negara ini, dibina dengan baik dalam kegiatan ini, yang sesungguhnya (mungkin) hanya kegiatan kecil dari sekian banyak agenda Kemenpora RI. Lalu ada seorang gadis China bernama Betty yang menyumbangkan sebuah lagu berbahasa Cina namun bergenre seriosa. So wonderful! Si Betty ini sebetulnya memiliki nama Cina, tetapi dia tau, saya akan kesulitan menyebutkan maupun membuat spelling-nya, makanya dia hanya kasih saya nama internasionalnya. Baca : http://kemenpora.go.id/index/preview/olahraga/6885
Saya diapit Betty (kiri) si penyanyi seriosa dan Karena (kanan).

Rombongan dari China Youth Delegations ini akan berada di Indonesia hingga tanggal 10 Desember 2012 mendatang, dengan berbagai agenda yang cukup padat akan mereka jalani. Diantaranya akan berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah dan juga ke Yogyakarta. Have fun ya guys..! Enjoy our lovely Indonesia..



Senin, 03 Desember 2012

Saya dan Jilbab Saya

Ga kerasa udah setengah tahun saya pakai jilbab :) Alhamdulillah Ya Allah.. selalu diberikan petunjuk dan keyakinan dalam menjalani kehidupan hingga hari ini. Mungkin saya jadi ingin flashback atas kehidupan saya beberapa bulan yang lalu, tepatnya Mengapa akhirnya seorang Nita memutuskan untuk berjilbab?

Saya tumbuh sebagai seorang gadis yang tomboy, sejak kecil hingga dewasa, hal-hal yang disukai laki-laki, saya juga suka dan bisa melakukannya. Ya contoh aja, waktu kecil anak perempuan mainnya boneka, saya mah mainnya mobil-mobilan. Ekskul di sekolah, anak cewe ikutan cheerleaders atau pramuka, saya ikutnya basket. Anak cewek suka pake highheels ke kampus, saya pake sepatu kets. Wah pokonya mah tomboy deh! Saya sendiri sampe ga terpikir akan segera menikah dan punya 2 anak seperti sekarang ini. Alhamdulillah sekali lagi..

Kembali ke hidayah berjilbab. Waktu itu tahun 2011, saya melihat temen-temen kecil saya sudah berjilbab semua, lalu ibu-ibu di komplek tempat saya tinggal juga hampir semua berjilbab. Sempat terpikir, saya kapan ya..? Waktu itu jawaban dalam hati saya adalah, saya pengen pakai jilbab, tapi... ada banyak tapi dalam pikiran saya. Seperti saya takut hobi saya untuk berolahraga jadi terhambat karena pakaian olahraga untuk orang berjilbab kan ribet, lalu nanti rekan-rekan dikantor apa kata mereka kalo liat saya pakai jilbab, lalu ini dan itu.. serta banyak lagi alasan yang saya munculkan sendiri.

Hingga suatu hari saya bertemu dengan adik sepupu saya, Uti biasa dia kami panggil. Penampilan Uti berubah karena dia sudah mengenakan jilbab. Subhanallah.. saat melihat dia pakai jilbab, hati saya tergetar, kaget, kagum, sedih, malu, bangga, semua campur aduk. Saya kaget karena seorang Uti yang saya kenal adalah seorang gadis yang aktif dan sangat mobile kegiatannya. Uti termasuk atlet softball di SMU-nya dan punya banyak kegiatan di sekolahnya. Saya kagum dengan adik sepupu saya ini, karena dia memutuskan berjilbab di usianya yang menurut saya dulu, usia yang sedang seru-serunya untuk berekspresi dengan berbagai gaya pakaian tren anak muda saat ini. Uti seperti tidak peduli dengan kegiatannya main softball yang bisa jadi ribet kalo pake jilbab, atau alasan karena dia masih belum menikah (kebanyakan wanita jaman sekarang berniat pake jilbab kalo sudah menikah atau kalo sudah tua) dan atau alasan pake jilbab itu panas. Sepertinya semua alasan yang sebetulnya ga bisa jadi alasan itu, tak membuat niatan Uti untuk berjilbab menjadi surut.
Bersama Uti (kiri) my inspirator dalam menggunakan jilbab.
Sejak saat itu, saya jadi merasa sering ga tenang dengan pertanyaan dalam hati saya,"Jadi, kamu kapan pake jilbab Nit?" Singkatnya, akhir tahun 2011 saya resign dari pekerjaan saya. Lalu di hari-hari saya berikutnya yang lebih banyak saya habiskan bersama anak-anak dirumah, saya merasa semakin ga tenang. Keinginan untuk menggunakan jilbab semakin kuat, tetapi saya merasa masih terlalu banyak alasan untuk menundanya. Tetapi Alhamdulillah, saya dituntun Allah untuk memantapkan hati untuk betul-betul mewujudkan niatan saya untuk berjilbab. Saya pun memanfaatkan hari ulang tahun saya sebagai moment hijrah bagi diri saya. Tepat memasuki usia 31 tahun, saya resmi menggunakan Jilbab.

Subhanallah.. dukungan dari anak-anak, suami dan juga teman-teman dekat sangat baik. Mereka memuji penampilan saya dalam menggunakan jilbab. Menurut mereka, saya telihat lebih cantik dengan jilbab saya. Hahahaha.. terima kasih ya! Eh tapi beneran nih, anak saya yang paling kecil itu dulu belum bisa ngomong, waktu pertama liat saya pakai jilbab, dia liatin saya terus sambil senyum-senyum. Trus yang besar waktu itu belum genap 4 tahun, dia juga dengan polosnya bilang," mami cantik deh pake kerudung".
Saya dengan suami dan anak-anak

Syukur Alhamdulillah, sejak pakai jilbab saya merasa lebih tenang, lebih nyaman dan merasa "naik kelas" dari "kelas" saya sebelumnya. Dan diluar dugaan saya, jilbab ini pula yang menuntun perilaku saya untuk menjadi wanita (manusia) yang lebih baik lagi. Saya seperti dituntun untuk menjadi pribadi yang lebih baik dengan mengurangi bahkan menghilangkan perilaku-perilaku buruk yang ada dalam diri saya. Tapi satu hal yang perlu saya ingatkan dan bagi kepada teman-teman, bahwa janganlah menggunakan jilbab semata-mata karena mengikuti tren atau karena saran orang. Ketika itu datang dari diri sendiri, Insya Allah penampilan baru kita itu juga menjadi tampilan bagi hati kita.. Maksud saya, pernah dengan istilah "yang penting hatinya yang dijilbabin, bukan cuma kepala aja". Nah, saya berkesimpulan, kalo orang pake jilbab karena ikut tren atau karena suruhan orang lain, ya biasanya hatinya belum "berjilbab juga". Tapi kalo dari diri sendiri yang Insya Allah atas tuntunan Allah.. Insya Allah ga hanya kepala yang dijilbabin, tapi hati juga.. :) Aamiin.

Mendidik Anak Untuk Bahagia

Add caption Beberapa hari lalu, tepatnya pas anak-anak didik saya di SFC Kids Futsal latihan, ceritanya saya membagikan piala yg sudah ...