Senin, 07 Juli 2014

Hari pertama Nadeem di SDIT Thoriq


Jamael Nadeem Omero Setianegara, 6 tahun. (kanan)
Senin, 7 Juli 2014 buat saya adalah salah satu hari bersejarah dalam hidup saya, karena hari itu, putra pertama kami, Jamael Nadeem Omero Setianegara (6 th), masuk SD. Mungkin berlebihan bagi orang lain, tapi tidak bagi saya. Bahkan hal ini menjadi hal yang tidak ingin saya lewatkan detik perdetiknya. Pandangan mata saya ga lepas dari Nadeem yang nampak cukup antusias dengan suasana sekolah. Begitu pun saya, lagi-lagi saya terkagum-kagum dengan sekolah ini, SDIT Thoriq bin Ziyad. Sekolah yang dulunya sangat saya takuti dan tidak menjadi sekolah pilihan bagi anak saya. Tetapi.. time flies.. manusia berubah, hati dan pikiran saya pun berubah seiring dengan kedalaman ilmu saya dan kebutuhan akan pendidikan di masa sekarang.

Hal pertama yang membuat saya kagum adalah ketika sekitar 800 anak SD yang dibariskan, bisa ditenangkan (baca: diam tanpa suara) oleh gurunya dengan cara yang sangat tenang, namun tegas. Justru suara para orangtua yang mengantar yang terdengar riuh. Subhanallah.. :)  Hal kedua yang membuat saya kagum adalah, cara guru sekolah ini dalam membangun rasa kekeluargaan, rasa saling menghormati antar angkatan, dan mencegah tradisi bully-mem-bully di kalangan anak SD seperti yang sering kali terjadi di zaman sekarang. Sang guru lelaki, mengajak para murid kelas 2 hingga 6, menyapa adik-adik kelas mereka dengan ucapan yang dibarengi dengan lambaian tangan,"Assalamu'alaikum adik-adik...", lalu disambut dengan jawaban oleh anak-anak kelas 1,       " Wa'alaikumsalam kakak-kakak..". Saat melihat anak saya, melambaikan tangan dengan senyum lebarnya membalas salam kakak-kakak kelasnya, air di mata saya ini langsung penuh, yang membuat saya jadi meneteskan airmata, karena saking lucunya melihat tingkahnya dan terharu dengan moment langka ini.
Suasana anak kelas 1 yang disambut kakak-kakak kelasnya.


Hal ketiga yang membuat saya merasa kagum, ga tau kenapa kok rasanya hati ini tenang banget liat wajah-wajah para guru baik laki maupun perempuan. Mereka nampak sangat menjiwai profesi mereka sebagai guru, dan sangat menyadari bahwa apapun gerak-gerik mereka, tutur kata mereka adalah bisa menjadi tauladan atau contoh bagi murid-muridnya. Ditambah lagi, saat menyampaikan pola didik mereka, Thoriq menyusun pemahaman belajar berdasarkan A3B, yaitu Ahlak-Al Quran-Akademis dan Bahasa. Untuk hal ini, kembali membuat saya terharu dan merasa (In shaa Allah) keputusan kami dalam menyekolahkan anak di sekolah ini adalah tepat. Teringat sekitar 2 tahun lalu, saat Nadeem masih di kelas Playgroup, saat cukup banyak ortu yang bahas bahwa SDIT Thoriq ini bagus, dan SDIT favorit di Bekasi. Saya sama sekali tidak tertarik dan justru merasa takut kalo anak saya sekolah disana. Ketakutan saya adalah, saya takut anak saya ga mampu ngikutin pelajarannya yang katanya, banyak sekali hafalan Al Quran, karena memang mereka dituntut untuk menghafal Al Quran minimal 2 Juz. Tapi semua hal itu runtuh, saat pertama kali datang ke Thoriq untuk sekedar ingin tau tentang sekolah ini. Jawaban sang guru atas kekhawatiran saya bahwa Nadeem takutnya ga bisa ngikutin pelajaran, menjadi alasan kami akhirnya mendaftarkan putra kami ke SD Thoriq, "Awalnya cukup banyak anak-anak yang perlu banyak bimbingan, tetapi dengan metode setiap hari kami terapkan ke anak, lama-lama anak yang tidak bisa menjadi bisa karena terbiasa".

Saat tiba waktu pulang, anak saya pun keluar kelas dengan wajah sumringah. Di perjalanan pulang, dia bercerita tentang kegiatannya di kelas bersama teman-teman barunya, yang lalu ia simpulkan,"seru mi.. Nadeem seneng sekolah SD daripada TK". Alhamdulillah.. Semoga berbagai kekaguman saya di hari pertama sekolah ini, bisa terus bertumbuh. Sehingga anak saya, kami orang tua dan pihak sekolah bisa bekerja sama dengan baik, dalam mencetak generasi muda berikutnya, yang unggul, soleh dan cerdas. Aaamiin..


-- Curahan hati seorang ibu --

Tidak ada komentar:

Mendidik Anak Untuk Bahagia

Add caption Beberapa hari lalu, tepatnya pas anak-anak didik saya di SFC Kids Futsal latihan, ceritanya saya membagikan piala yg sudah ...