Rabu, 22 Oktober 2008

Global Warming versi Arif..

Kagum deh sama anaknya temanku.. Di tengah isu Global Warming, Sekolah Dasar Tugasku - Pulomas Jakarta, tempat Arif (9 thn) anaknya temenku bersekolah, mencoba memberikan pengetahuan lebih jauh pada anak didiknya.
Ceritanya saat bertemu, Arif berceloteh tentang kegiatan belajar luar sekolah yang baru saja ia ikuti di sekolahnya itu yang membahas mengenai Apa itu Global Warming, dengan bahasanya yang bagiku sangat menarik untuk disimak. Akhirnya aku pun mendengarkan celotehannya sekaligus melihat foto-foto dokumentasi yang dimilikinya.

Arif yang masih duduk di kelas IV SD itu, seperti sangat menyerap apa yang disampaikan oleh Tutornya dari MKG (Mal Kelapa Gading) dan mampu mencernanya dengan baik bahkan hingga menceritakannya kembali kepada orang lain. Menurut cerita Arif, MKG menjadi salah satu mal yang tingkat polusinya terendah, terbukti dengan keberhasilan MKG mendapatkan penghargaan Ketaatan Pengelolaan Lingkungan Hidup tahun 2008 ini.

Selama berkegiatan belajar luar sekolah itu, Arif dan teman-temannya dibawa ke area Kids Safari untuk mendengarkan penjelasan mengenai Program Peduli Global Warming di Mal Kelapa Gading. Mulai dari program daur ulang air, sampah dan juga program penghematan listrik, air dan lainnya.

Yang bikin seneng tuh, si Arif itu tuh asik banget berceloteh membahas sebuah isu yang menurut saya buat anak kecil sih berat yaah.. tapi syukurnya baik si Sekolah Tugasku maupun si MKG, bisa membuat penjelasan mengenai Apa itu Global Warming menjadi sebuah hal yang simple bagi anak-anak. Perlu diterapin nih sama anakku...


Arif, 9 tahun, anaknya temenku yang jadi salah satu peserta Program Special Event SD Tugasku di Mal Kelapa Gading, sedang sibuk mencatat penjelasan tim Managemen MKG.














Saat tim Management MKG memberikan penjelasan mengenai Program Peduli Global Warming di MKG.












Temen-temennya Arif ( duduk : kedua dari kiri) tampak menikmati, kegiatan belajar luar sekolahnya ke Mal Kelapa Gading dengan tema Apakah Global Warming itu.







Cheers,

Kunita

































Senin, 20 Oktober 2008

1st time at the barber shop






Punya bayi emang seru yaa.. Weekend minggu ini, emang udah aku dan suami niatin untuk nge-dundulin lagi anak kami Nadeem (5,5 bln). Tapi sebetulnya kami rasanya sayang sekali untuk membuang semua rambut di kepalanya, karena pengen digondrongin. Tapi dengan alasan supaya pertumbuhan rambutnya rata, akhirnya dengan berat hati kita tetap menggunduli Nadeem.

Tapi menjelang digunduli, aku dan suamiku berinisiatif untuk merapikan terlebih dahulu rambutnya. Bergotong royonglah kami menggunting rambutnya dengan peralatan seadanya. Hasilnya… ternyata he looks cute with that cut hair. Kita rapiin bagian samping kiri dan kanan, kemudian bagian atasnya. Pas mau potong bagian belakang, kata bapaknya,”Ga usah Mi.. kayaknya lebih laki kalo ga dipotong”.

Jadilah rambut ala Tora Sudiro. Hehehe.. Tapi model rambut eksperimen kami ini hanya bertahan 2 hari, karena rambut Nadeem tetap harus digundul, biar bagus numbuhnya.
Sim salabim.. mesin cukur menghabiskan rambut putra kami hanya dalam 8 menit saja.

Lucunya, Nadeem sempat ketawa-ketawa girang waktu pertama mesin itu menyentuh kulit kepalanya. Aku sampe geli banget liat dia. Tapi lama kelamaan, kayaknya dia mulai bosan dan berasa gatel kena rambut, nangis deh!

Tapi seru banget ngeliat perubahan rambut anakku mulai dari model jabrik, model cepak gondrong belakang, sampe botak. Iiihh… gemesin banget ya punya bayi itu.

Kamis, 16 Oktober 2008

Mal Ciputra Peduli Juga Ternyata...

Bravo.. untuk Mal Ciputra..
Meski mal ini bisa dibilang tidak sejajar dengan Mal-mal papan atas Jakarta seperti Grand Indonesia, Senayan City, Mal Taman Anggrek dan Mal Kelapa Gading, namun Mal Ciputra adalah termasuk mal dengan pencitraan sangat-sangat-sangat positif menurut saya.

Sejak beberapa tahun terakhir, Mal Ciputra seringkali membuat event ataupun tema bulanannya yang menarik untuk diliput oleh media-media massa ibukota bahkan nasional. Sebutlah Kompas. Karena keunikan acara yang mereka gelar, seringkali event mereka mendapatkan tempat terbaik bagi media untuk diliput.

Sebutlah yang terakhir yang saya ketahui adalah Saat Puasa kemarin, mereka membuat Program Orang Tua Asuh Sehari yang mendatangkan 200 anak yatim piatu dari beberapa Panti Asuhan di sekitarnya.

Saya melihat, Mal Ciputra dalam menjalankan bisnisnya sangat sejalan baik antara target sales leasing, marketing dan kebutuhan konsumen. Dengan adanya event Orang Tua Asuh Sehari yang melibatkan tenant, relasi bisnis dan juga si konsumen loyal Mal Ciputra sendiri, Mal Ciputra mendapatkan semuanya, membantu penjualan tenant (melalui program memberikan kebutuhan lebaran para anak Yatim tersebut dengan berbelanja di Mal), mendapatkan pencitraan posisif dari media massa melalui program uniknya, serta target traffic di Mal mereka.

Ehmm.. ini sih opini saya yah..

Selasa, 14 Oktober 2008

Like Ayah Like Son










Sejak nikah tahun 2007 lalu, ternyata banyak hal baru yang terjadi sama saya dan semuanya sepertinya cepat sekali prosesnya.

1 Mei 2008 pernikahan saya langsung dikaruniai seorang anak laki-laki cakep, yang kami namai Jamael Nadeem Omero Setianegara, hasil kerjasama Afnita Sari Vs Deni Apta Setianegara.

Singkatnya sejak lahir sampai hari ini, ada aja tingkah laku si baby Jamael or Omer or Nadeem (we called him Nadeem) yang menyerupai Ayahnya atau bahkan Maminya. Like Father Like Son.. Like Mother Like Son..

Yang pasti.."Suamikuuu.. please dong kurangi kebiasaan merokokmu ituuuh.. Kalo kebiasaan basketmu membawa kita menjadi sebuah tim untuk tanding 3 on Threem siy gapapa. Tapi kalo kita bertiga merokok bareng di Smoking Room sebuah mal kan.. haddoooh..! I can't imagine deh..!"

Kamis, 09 Oktober 2008

Eat & Eat


Aku sama suami paling suka hunting makanan / jajanan kakilima yang murmer tapi tetap bersih. Biasanya tempat jajanan yang ramai dikunjungi jadi jaminan tempat makannya itu enak.






Tapi tempat yang satu ini beda. Ramai dikunjungi karena tempat makannya unik, yang unik adalah interiornya sama nama-nama kedai makanannya. Sebut aja nasi guling sama kerupuk melarat. Interiornya yang bergaya jaman dulu mengadopsi gaya cina peranakan jaman dulu dan sedikit nuansa betawi, pasti bikin betah makan disana.

Nama tempat baru ini Food Market Eat & Eat, tepatnya di Mal Kelapa Gading 5 lt. 3.










Ehmm.. bikin betah nongkrong di mal nih, belanjanya dapet.. makan enak dan murahnya juga dapet. Lha makananya rata-rata seharga 17 ribuan kok..!

Senyum dan Idul Fitri

Waaahh.. akhirnya selesai juga puasanya.. udah maap-maapan insya allah kembali fitri lagi. Aamiin.


Cerita dibalik cerita mudik nih.. ini adalah mudik pertama my lil'Omer or Nadeem or Jamael..? hehehe.. it's all about him, his name.. Anakku Nadeem ini ternyata Alhamdulillah ga rewel sama sekali saat diajak mudik, baik saat berangkat maupun hingga pulang. Berangkat dari rumah tgl 30/9 jam 4 subuh dan waktu tidurnya nadeem harus terganggu, dia tetap senyum dan ga nangis. Di pesawat pun dia ga ngamuk n nangis, cukup diajak ngobrol n dikasih susu, dia udah anteng.


Sampe di Palembang dia ga jetleg ataupun jadi batuk pilek seperti kebanyakan bayi kalo diajak jalan. Siapa aja yang negor dia, disenyumin sama anakku. Ehmm.. nice boy! Sepertinya nama Nadeem (artinya:Ramah/ceria) sudah sangat dipahami dan diresapi sama anakku, hehehe..


Semua orang yang datang ke rumah pasti ingin ketemu sama Nadeem, meski baru terbangun dari tidur, dia tetap tersenyum.. ehmm I love you Son..!


O ya.. dapet salam dari Nadeem.. Selamat Idul Fitri ya oom..tante..!

Selasa, 16 September 2008

Dimarahin Polisi

Sabtu, 13 September 2008 lalu adalah hari sial sekaligus memberikan berkah buat saya dan suami. Gimana enggak berkah itu hari, hari tersebut adalah hari dimana saya akhirnya BERHASIL mendapatkan Sim A dan C saya, setelah melalui perjuangan panjang. Pastinya paaaaanjang... dan laaaamaa...( kalo mengutip sebuha iklan cokelat jaman dulu), karena membutuhkan waktu selama 2 bulanan untuk bisa dapat sim-sim tersebut.

Sejak awal ikut tes teori sim, saya yakin saya lulus. Ternyata diluar dugaan, saya tidak lulus. Saya sampai cek ke bagian Arsip Teorinya untuk lihat kunci jawaban, dan memang benar saya ga lulus. Untuk lulus harus bisa jawab minimal 18 soal dari total 30 soal. Hingga 4 x tes saya gagal, padahal dengan soal yang kurang lebih sama, itu-itu saja. Saya menaruh kecurigaan hingga mau cek kunci jawaban sekaligus melihat soalnya, secara acak saja. Karena niatnya hanya cross check aja. Ternyata menurut mereka itu tidak bisa, karena saya ngotot untuk tau akhirnya mereka bilang tunggu aja 2 jam lagi, nanti atasan mereka yang akan jelaskan. Saya pun menunggu persis di depan pintu ruangan mereka. Mungkin mereka gerah kali ya.. Akhirnya baru setengah jam berjalan, saya disuruh tes ulang tapi kali ini dengan menggunakan komputer. Padahal yang sudah-sudah saya harus mengulang 2 minggu kemudian.

Benar dugaan saya ada manipulasi. Ternyata dengan menggunakan komputer, tes saya baik Sim A maupun C semuanya lulus. Tidak ada penjelasan sama sekali dari mereka. Sekedar info, sejak awal saya dan suami berniat mengikuti ujian ambil sim ini dengan cara sesuai prosedur yang terdapat dalam buku panduan yang mereka sebar sejak pertama masuk Samsat itu. Dan sejak awal itu pula saya seringkali ditawari untuk "dibantu" pembuatan sim-nya. "1 sim 300 ribu..." begitu kata salah seorang petugas loket yang mengumumkan nama-nama yang tidak lulus ujian tes teori.

Setelah lulus teori, saya langsung tes praktek dan kembali gagal untuk alasan-alasan yang menurut saya sangat relatif. Karena jika saya tidak lulus, bagaimana halnya dengan mereka yang membuat sim secara kolektif? kenapa semua bisa lulus, meski tanpa ikut tes prakteknya?? "Yang bikin sim kolektif itu kan dari sekolah mengemudi... " tapi mereka pun harus di tes dengan tes praktek yang berlaku di samsat itu juga dong.. lha wong yang sekolah mengemudi itu malah banyak yang ga bisa parkir.

Akhirnya karena ketidakpuasan yang sudah terakumulasikan dengan sangat baiknya, saya pun melayangkan surat pembaca di Media Indonesia yang dimuat pada tgl 5 September 2008.

Berkat surat itu, saya "Berhasil" mendapatkan Sim saya.. meski sempat dimaki-maki sama salah seorang petingginya, tapi justru berbanding terbalik dengan perlakuan anak buahnya di lapangan. Saya dan suami dilayani dengan sangat baik, bahkan saking baiknya antrian yang seharusnya kami ikuti diabaikan si petugas. Saya dan suami sudah sampaikan keberatan kami dengan perlakuan istimewa mereka, yang melebihi perlakuan terhadap mereka yang "nembak" sim-nya. Tapi jawaban si petugas,"Ah.. ga apa-apa.. biar ga capek"

Saat dimarahi si petinggi itu, saya tidak merasa takut sedikit pun bahkan semakin jelas buat saya semua yang menjadi kekecewaan saya dan akhirnya harap maklum aja deeehhh.. Tapi ya terima kasih juga kepada si petinggi itu, karena atas instruksinya jugalah saya bisa mendapatkan Sim saya. Terima kasih pak... ?! (aduuhh..saya ga tau nama si petinggi itu, karena beberapa kali ditanya namanya, tidak pernah menjawab, cuma bilang bagian keamanan di institusi tersebut. Ehmm.. takut saya tulis lagi kali yaa?? )

Rabu, 03 September 2008

CMO Mal Kelapa Gading Pindah :)


Good morning..afnita..! Ehmm.. what’s new today?
My new office.. nota my new office.. but the office is new..
Bingung ya..?hehehe.. ga usah bingung.. gitu aja kok repot!

Selasa, 02 September 2008

Susahnya Kalau Bayi Udah Bisa Ngambek



"Huaaahhh..!" seperti menguap seperti akan semakin sering aku lakukan. Gimana enggak, sejak hari pertama puasa, anakku Jamael Nadeem Omero Setianegara (4 bulan) juga ikut-ikutan "sahur" dan ga tidur lagi sampe matahari terbit. Alhasil maminya ini menjadi semakin kurang jam tidurnya.



Sebelum memasuki Ramadhan, jadwal nyusu Nadeem biasanya adalah jam 23.00, jam 1.00 dan jam 3.30 sampe akhirnya bangun pagi sebelum aku berangkat ke kantor aku susuin dulu dia. Nah sejak pertama sahur, anak semata wayangku ini juga ikut bangun pas sahurnya. Tapi celakanya, begitu kita sudah sahur dan sholat subuh, pengennya kan tidur lagi tuh.. nah dia ga mau tidur. Maunya tetap diajak main. Karena aku ngantuk berat, akhirnya aku biarin aja dia main sendiri. Karena biasanya dia juga akan tidur sendiri nantinya.



Ee..sekarang kayaknya dia udah ngerti kali ya. Trik itu udah ga berlaku buat dia, soalnya sekarang kalau aku pake trik itu, yang ada dia malah makin ngambek jadi nangis, tapi sedikit-sedikit gitu,"Ngee..nge'..!" Dan bener-bener ga berenti sampe aku bangun dan ngajak dia ngobrol. Diajak ngobrol pun, dia masih ngak-ngek-ngok, karena dia maunya digendong dong..?!



You know what.. ngegendong dalam kondisi kita ngantuk kan aduh biyung aja deh nek..! Akhirnya mengalahlah si maminya ini. Memaksakan diri untuk segar dan menggendongnya untuk bermain-main. Baru si Nadeem cakep itu mau diam dan sedikit cengangas cengenges.. Ooohh.. indahnya punya bayi!

Senin, 01 September 2008

Polisi Cepek dan Sinetron Para Pencari Tuhan


Astaghfirullah... kalimat itu yang terbersit dalam hati saya, saat hendak turun dari mobil untuk membuka pagar rumah saya. Bagaimana tidak, diatas kap bagasi mobil saya, terdapat 4 logam uang Rp 50. Seingat saya, saat melintasi sebuah pertigaan di dekat kompleks rumah saya, saya memberikan uang tersebut kepada seorang polisi cepek yang sedang “bertugas”.

Karena kejadian itu, saya sempat tanya ke teman saya, apakah uang Rp 50 itu sudah ga laku lagi? Menurut dia di beberapa tempat sudah tidak laku, sopir angkot pun ga mau nerima uang 50 perak itu. Tapi apapun itu, saya ga pernah berniat sedikit pun untuk mencemooh si polisi cepek itu dengan memberikan uang 50 perak sebanyak 4 buah itu (totalnya Rp 200). Tapi ternyata, tanpa sepengetahuan saya, uang itu setelah dia terima dia letakkan kembali ke atas bagasi mobil saya, yang ternyata tidak jatuh hingga saya tiba di rumah. Ckk..ck.. apakah ini bisa dinamakan dia menolak rezeki? Hebat ya manusia jaman sekarang, udah miskin..sombong lagi..! Ya Allah.. mohon hamba-Mu ini senantiasa diingatkan agar tidak berlaku sombong seperti si polisi cepek itu.

Daripada bete mikirin tingkah si polisi cepek. Saya nonton TV, tepat saat itu sedang diputar sinetron Para Pencari Tuhan 2. Wah.. ini sinetron favorit saya pada Ramadhan tahun lalu. Tanpa pikir-pikir saya terus manteng tuh sinetron sampai selesai, karena kebetulan saya juga lagi “libur” sholatnya . Hampir di setiap scene yang ditampilkan, saya senantiasa tergelak dengan dialog dan ekspresi para pemain sinetron itu. Sungguh sebuah karya yang indah dan penuh syiar. Sinteron religi yang dikemas secara komedi ini, betul-betul mengalir dialognya dan terkesan apa adanya. Banyak sekali pesan moral yang muncul dalam setiap dialognya. Meski baru episode awal, saya yakin sinetron ini banyak peminatnya.


Jika dihubungkan sama si polisi cepek tadi.. semoga dia juga termasuk yang menonton sinetron Para Pencari Tuhan ini ya...

Minggu, 31 Agustus 2008

Tes Praktek Ujian SIM C

Siapa pun dan yang jago sekalipun kalo ujian praktek ambil SIM C harus melewati palak selebar 50 cm, pasti akan gagal.

Itu yang gw alami Sabtu, 30 Agustus 2008 lalu. Rasanya pengen namparin muke tuh polisi yang enak aja bikin aturan begitu. Padahal sendirinya kalo disuruh jalanin tes itu, pada jatoh semua kali tuh palak-palaknya.

Ga puas bikin gw gagal di ujian teori sebanyak 4 kali dan akhirnya terpaksa "meluluskan" gw karena gw sudah mencium kebusukan yang mereka buat (kenapa gw sebut mereka, karena ternyata Samsat Daan Mogot ini tak bedanya dengan sindikat, mafia perSIMan di Jakarta), mereka kembali menggagalkan gw di ujian prakteknya.

Mungkin saat gw serahin form ujian gw, mereka berharap ada selembar uang 20 ribuan atau bahkan 50 ribuan yang diselipkan. Tapi karena gw datang jauh-jauh ingin tertib administrasi, sebagaimana aturan yang mereka buat sendiri, gw ga pake tuh namanya uang sajen. Hasilnya...gw ga lulus!! Gw masih sabar, gw akan coba 2 minggu lagi, tapi kita lihat saja.. siapa yang lebih cerdik?

Rabu, 27 Agustus 2008

Hemat Pangkal Dilaknat

"Bah!! Tae'lah pemerintah.." kira-kira begitu dalam hatiku bicara ketika melewati Jl. RS Sukamto Jakarta Timur, persisnya mulai dari perempatan Pom Bensin Klender Jakarta Timur sampai dengan perempatan Mak si Donal (baca:Mc Donald).

Ceritanya aku dan teman-temanku lewat di jalan itu untuk pergi ke kantor kita di kawasan Kelapa Gading dari arah Pondok Kelapa. Salah satu temanku nyeletuk,"Iihh..gimana sih pemerintah gembar gembor di koran, masyarakat harus hemat pake listrik, pihak mal dipaksa pake genset 2hari seminggu, lah ini.. lampu jalannya kaga dimatiin. Padahal udah siang banget nih.."

Reflek aku liat kearah lampu-lampu jalan yang bertengger gagah di atas pembatas jalan RM Sukamto itu, dan ternyata benar saja itu.. Lampu penerang jalan ternyata masih menyala, meski hari sudah menunjukkan pukul 8.30 WIB (tgl 28/8/8). Tapi aku cuma bisa menggerutu dalam hatiku, karena memang pagi itu pas kali dengan kumatnya sariawanku, yang membuat aku malas bicara banyak. Lagi pun aku tak tau siapa sebenarnya yang bertanggung jawab atas masih menyalanya lampu-lampu jalan tersebut.

Karena memang begitu seharusnya sedikit bicara, banyak tindakan. Contoh seperti aku ini, langsung saja kutulis di blogku dan kalo ada waktu lagi nanti, kumasukkan pula ke Surat Pembaca koran-koran terkemuka di kota ini. Bah!! Pandei kali kau ni Nita... >_<

Mulai Lagi

Kesenangan menulis sebetulnya sudah ada sejak lama. Sejak dari jaman bisa menulis dan membaca dulu. Ga salah toh, kalau akhirnya nilai Bahasa Indonesia saya sampai dengan SMA ga pernah kurang dari 7 rata-ratanya. Tapi dengan tulisan-tulisan saya ke depan, semoga tidak lantas dibandingkan dengan nilai tersebut. Hmmm..kacau, seperti halnya masyarakat Indonesia saat ini.

Sempat punya blog dulu, karena ikut-ikutan beberapa teman yang dah punya. Masa itu, keknya kalo punya blog itu keren banget deh! Aktif punya blog di Friendster (FS)dan beberapa teman yang setia membaca dan mengomentari, akhirnya menjadi pasif. Bukan apa-apa siy.. internet di kantor untuk FS seringkali di blok, jadi ga bisa buka. Yo weiss..aku males nulis lagi.

Ikut Workshop "Kiat Menjalin Hubungan Efektif Dengan Media" yang diadakan Majalah SWA, membuat saya kembali terinspirasi untuk memulai kembali aktifitas saya sebagai "penulis". Ngoceh apapun yang ada di pikiran saya. Sebutlah Nukman Luthfie, dari Virtual Consulting, meski agak sedikit dongkol dengan keangkuhan yang ditunjukkannya saat memberikan materi, saya akui orang ini kembali menginspirasi saya untuk kembali menulis.

So..here I am..dengan berbagai celoteh, pujian, makian dan curhatnya.

Mendidik Anak Untuk Bahagia

Add caption Beberapa hari lalu, tepatnya pas anak-anak didik saya di SFC Kids Futsal latihan, ceritanya saya membagikan piala yg sudah ...