Rabu, 28 Januari 2015

Kontroversi Film Hijab

Waktu tahun 90-an sampe 2000-an.. saya melihat kalo wanita udah pake jilbab itu pasti baik dan solehah. Setidaknya itu yang terbayang di benak saya ketika melihat wanita-wanita berjilbab saat itu. Tentu penglihatan saya itu juga dibarengin dengan pemahaman saya di masa itu. Karena saya generasi 80-an.. tentu kebayang kan usia saya berapa saat itu. Nah, berbeda dengan saat ini. Dibandingkan dulu, sekarang ini, Jilbab sudah lebih familiar di mata kita, dengan berbagai modelnya dan kemudahaan cara pakainya. Saya tertarik menuliskan apa yang menjadi pemahaman saya tentang fenomena berjilbab hari ini, dikaitkan dengan kontroversi Film Hijab yang sedang main di bioskop saat ini. Ini adalah  pemikiran saya, sehingga jika ada yang berbeda dengan saya, saya anggap bukan masalah karena semua orang bebas berintrepretasi.


Terus terang saya belum nonton film Hijab, tetapi sempat melihat Trailer film tersebut. Dan jujur, saya tidak tertarik untuk menontonnya. Kenapa saya bilang ga tertarik..? Karena jilbab-jilbab atau fashion yang ditampilkan di film itu menurut saya (dan berdasarkan pemahaman saya yang saya dapatkan dari para ulama dan sahabat-sahabat saya yang sudah lebih dulu berjilbab), bukan mewakili atau mencontohkan yang seharusnya. Lalu kenapa saya harus menonton film tersebut, kalo ternyata film tersebut nanti bisa mempengaruhi keyakinan saya akan cara berjilbab yang baik itu seperti apa. Tapi... saya juga ga menutup mata bahwa fenomena yang diceritakan dalam film itu juga ada, dan terjadi di masyarakat kita. Di awal Trailer film dibuat sebuah highlight scene (saya yakin tujuannya untuk membuat orang penasaran akan terusan kalimat tersebut), "Apa alasan kamu pake Jilbab? Alasan saya adalah karena saya kejebak!". Well, ibarat bikin berita di koran, judul harus provokatif dan menarik! Hehehe, kira-kira begitu juga tujuan highlite scene tersebut menurut saya. Dan Seterusnya, kurang lebih isi film-nya pun bisa saya tebak apa isinya. Karena itu ga sesuai dengan ilmu apa yang saya butuhkan dan ingin selalu saya tambah, maka saya ga berniat menonton film itu. Dan itu adalah kebebasan kita kan mau nonton atau tidak..

Tetapi yang jadi masalah adalah.. bagi mereka yang belum begitu paham tentang kenapa semua wanita baligh harus berjilbab, disitu yang bisa menimbulkan masalah. Di Al Quran, jelas disebutkan bahwa wanita wajib menutup auratnya, mulai dari kaki hingga ujung rambutnya. Tetapi di negara kita ini memang, masih belum semua orang Islam tau dan paham itu. Dulu saya berpikir bahwa saya akan berjilbab jika saya sudah siap.. Ternyata itu ga benar, jilbab itu wajib dikenakan bagi perempuan yang sudah baligh. Lalu saya dulu berpikir semua wanita berjilbab itu adalah wanita solehah.. ternyata setelah saya berjilbab dan masuk ke lingkungan orang-orang berjilbab dan lingkungan yang cenderung Islami, saya bertemu loh wanita berjilbab tapi suka ngomongin orang, berlaku sombong, dan sikap-sikap yang kurang terpuji lainnya. O iya, saya ngomong gini bukan berarti saya udah sempurna ya, In Shaa Allah masih banyak hal buruk di saya yang juga harus segera saya perbaiki. Dari artikel-artikel Islam yang saya baca dan diskusi-diskusi pengajian, disitu pula saya tau bahwa Jilbab dan Ahlak adalah 2 hal yang berbeda. Tidak semua wanita berjilbab memiliki ahlak yang baik.. tetapi wanita yang berahlak mulia, sudah pasti berjilbab. Sehingga saya yang dulunya sangat kagum dengan semua perempuan berjilbab, perlahan bisa memilih, mana wanita berjilbab yang bisa dikagumi dan diteladani sifat baiknya, sebagai role model untuk saya menjadi lebih baik lagi. Sementara perempuan berjilbab yang (mungkin) masih baru dan motivasi berjilbabnya sekedar ikut-ikutan tren, menurut saya perlu dibimbing seperti halnya saya ini. Alhamdulillah, kehidupan lingkungan saya hari ini adalah lingkungan yang sangat Islami, anak saya keduanya sekolah di Sekolah IT (Islam Terpadu), rumah dikitari oleh beberapa mesjid besar. Jadi ga terlalu sulit untuk saya beradaptasi dan mengadopsi konsep hidup yang Islami.


Jadi kalo Zaskia Mecca si Producer film sekaligus bintang film ini bilang, bahwa film ini adalah mewakili kisah nyata dari dirinya sendiri, ya sah-sah aja. Lalu ketika para wanita berjilbab (diwakili oleh Hanum Rais putri Amin Rais yang menulis di internet) dan umat muslim lainnya protes akan cerita film yang lebih menonjolkan kaum feminis kota besar dengan gaya hidup hedon-nya, juga wajar aja sih menurut saya. Tetapi kalo saya boleh menyarankan untuk para pembuat film yang berencana membuat film apalagi yang nyerempet-nyerempet tentang agama tertentu, mohon pikirkan juga dampaknya, bukan cuma dampak keuntungan bagi kalian. Saya setuju dengan Ummi Pipik istri Alm. Uje yang membuat film kisah cinta dan hijrahnya pasangan ini ke kehidupan yang lebih Islami. Di film itu, Ummi Pipik minta kepada sutradara untuk setiap scene film tidak terlalu mengekspos kehidupan kelam Alm. Uje, karena ia tidak mau orang terfokus pada hal tersebut, tetapi lebih kepada sifat-sifat baik Ustadz saja. Nah saya setuju sekali itu.

Yang dikhawatirkan Hanum Rais dan umat Islam lain yang ikut protes atas penayangan film ini, adalah persepsi orang terhadap perempuan berjilbab. Karena sejatinya jilbab itu sangat tidak terwakili di film itu, akan berbeda mungkin ceritanya, kalo judul filmnya ga usah pake judul "Hijab", dan Trailer pun jangan memunculkan persepsi provokatif. Untuk temen-temen saya yang baca tulisan ini, silahkan menonton film Hijab sebagai sekedar tontonan hiburan saja, tanpa terprovokasi untuk mengikuti fashion-fashion yang ada, atau bahkan pola pikir feminism yang ditunjukkan di film itu. Sejatinya, di kitab kita semua jelas mengenai aturan berjilbab, dan aturan bagi kaum wanita bersuami. Itu aja yang jadi pedoman. Tapi kalo merasa seperti saya, ga merasa dapat manfaat dengan nonton film itu, ya ga usah nonton. Mending nonton film Merry Riana atau Dibalik 98, hehehe.. Keep Smart, Ladies!



Senin, 19 Januari 2015

Paytren, Sesuai Syariah Kah?

Minggu, 18 Januari 2015 lalu saya sempatkan hadir ke pertemuan para mitra Paytren dan para leadernya di Bekasi. Saya ingin tau lebih jauh tentang apa itu Paytren dan bagaimana bisnisnya, karena katanya kan Paytren itu seperti halnya kita punya mesin ATM sendiri di tangan yaitu melalui HP, tetapi juga sekaligus bisa mengembangkan bisnisnya. Sebenernya ga katanya juga sih, wong saya sudah jadi mitra Paytren  (dulunya VSI) sejak November 2013, jadi saya sudah jadi pemakai kok.. Ya tapi intinya saya ingin tau lebih jauh lah.. Saya simak semua yang disampaikan pembicara khususnya dari manajemen Paytren dan Ust. Yusuf Mansur sendiri, yang Alhamdulillah, beliau hadir di acara tersebut. Berdasarkan pengamatan saya berikut saya bagikan pengetahuannya.

Paytren Sebagai Mesin ATM Pribadi

Anda tentu setiap bulan ada pengeluaran rutin yang pasti Anda bayarkan kan..? Diantaranya listrik, telpon, air, pulsa HP dan banyak lagi. Benar? Pasti! Kemana Anda selama ini bayar..? Jawabnya ada yang membayar dengan mendatangi loket-loket tertentu, ada yang lewat ATM, atau via mobile banking-nya di HP. Lalu apa yang jadi keuntungan Anda? Kita ambil yang paling keren lah, yang bayar lewat mobile banking. Mereka pastinya mendapatkan kemudahan. Adalagi..? Mungkin undian berhadiah lah ya, karena beberapa Bank membuat undian bagi para nasabahnya untuk semakin memperbanyak transaksi via m-banking nya. Tapi artinya kan ya untung-untungan, kalo dapet syukur, kalo ga ya sudah. Nah, pembayaran yang dilakukan via m-banking itu, yang juga ditawarkan oleh Paytren. Dengan Paytren, Anda juga bisa membayar berbagai tagihan dan pembelian pulsa. Dan ke depannya (sedang dalam tahap pengembangan), akan banyak tenant-tenant atau toko-toko yang juga menerima pembayaran dengan menggunakan Paytren. Gampangnya, silahkan lihat gambar ilustrasi berikut.
Perbandingan Metode Transaksi Konvensional dan Virtual Payment
Dengan memiliki Paytren, Anda tidak perlu ribet dan buang banyak energi, waktu dan biaya. Anda bahkan bisa punya cashback, tidak hanya dari transaksi yang Anda lakukan sendiri tetapi juga dari transaksi mitra Anda yang Anda ajak juga bergabung di Paytren. Anda pun bahkan bisa membuka loket pembayaran dan pembelian pulsa loh, kalau mau. Dalam sambutannya, Yopan Heriadi, Marketing Manager Paytren yang berkantor pusat di Bandung mengatakan, bahwa bisnis yang paling menguntungkan adalah bisnis yang menimbulkan ketergantungan. Siapa orang yang tidak beli pulsa? Siapa yang tidak bayar listrik? Tidak bayar Air? Itulah kenapa Paytren ini bagus karena ketergantungan orang terhadap produknya sangat tinggi.

Sementara itu dalam penjelasannya Ust. Yusuf Mansur menyampaikan visi jangka panjang Paytren yang ingin membeli kembali Indonesia. Dia memberi contoh, salah satu gerai minimarket yang saham terbesarnya dimiliki asing dan memiliki jaringan sangat besar di seluruh Indonesia, yang jarak 10 meter udah ada lagi gerainya. "Anda kalo belanja disana pasti ditawarin suruh beli pulsa kan..?Beli tiket kereta dan lain-lain kan? Padahal untungnya cuma receh kan, tapi itu kasirnya kalo ga nawarin beli pulsa, di SP loh! Receh kalo dilihat dari 1 gerai. Lah kalo gerainya sebut aja ada 1.000 gerai? Dari situ aja dia udah dapet berapa Milyar..? Karyawannya dapat apa..? Gaji doang kan. Yang untung siapa? Manajemen frenchise gerai minimarket itu.. utamanya ya pemilik modalnya yaitu asing", cerita Ust. Yusuf Mansur dihadapan sekitar 400 orang yang hadir saat itu.

Di Paytren, keuntungan itu dibagi bersama seluruh mitranya, makin keras Anda bekerja alias ajak orang gabung di komunitas Paytren, lalu ajari mereka cara pakainya dan aktif bertransaksi di Paytren, In Shaa Allah makin sejahtera Anda sebagai mitra paytren. Saat ini, manajemen Paytren terus melakukan ekspansi dalam mengembangkan sistem virtual payment ini. Tujuan akhirnya, hanya dengan aplikasi Paytren di HP kita, kita bisa melakukan pembayaran apapun juga. Kita dapat kemudahan, cashback pun masuk ke kita dan para mitra di komunitas kita.

Paytren Sebagai Bisnis Yang Sesuai Syariah

Quote Ust. Yusuf Mansur tentang MLM Murni.
 Beberapa orang sempat meragukan sistem bisnis ala MLM (Multi Level Marketing). Menurut Ust. Yusuf Mansur, sistem MLM hanya kendaraannya saja untuk mempercepat laju perkembangan bisnis ini. Namun sebetulnya sistem kerja MLM adalah sistem kerja yang baik, jika dilakukan secara benar. Beliau memberi contoh, "kalo ente jual barang harga 5000, seharga 5.500 sampe 6.000 wajar ga..? Wajar ya.. karena disitu ada jasa pelayanan. Orang butuh, kita siapkan.. Nah tapi kalo barang ente harga 5000, ente jualnya 30.000. Wajar ga tuh..? Itu sih udah ketauan modusnya kan." Lebih lanjut, Ust. Yusuf Mansur selaku pemilik Paytren ini, menjamin mengenai ke-syariah-an sistem komisi dan cashback yang diberikan oleh Paytren, beliau siap jika ada pihak yang ingin membedah sistemnya Paytren. Saat ini manajemen Paytren sedang dalam tahap untuk mendapatkan sertifikasi kehalalannya ke MUI. 
Saya bersama Ust. Yusuf Mansur

Masih pengen tau lebih jelas tentang Paytren..? Atau mau langsung punya ATM di HP android-nya sekarang juga..?  Silahkan kontak saya ya.. di HP atau tinggalkan komentar di artikel ini atau di twitter saya @Kunitasaia , In Shaa Allah saya bantu dan saya berikan informasi cara pengembangannya bisnis ini. Paytren, Sukses Bisnisnya, Berkah Hidupnya. Aamiin..

Baca juga artikel terkait :
1.  http://katadenita.blogspot.com/2015/01/cara-gampang-bayar-tagihan-sekaligus.html
2.  http://katadenita.blogspot.com/2014/01/saya-memilih-jadi-orang-bodoh.html




Selasa, 13 Januari 2015

Cara Gampang Bayar Tagihan Sekaligus Jadi Pemasukan

Kamu lihat kan betapa sekarang menjamurnya kios-kios atau loket pembayaran berbagai tagihan tersebar di sekitar tempat tinggalmu..? Layaknya minimarket, jarak 10 meter ada. Dan ternyata ga cuma loket-loket kecil loh! Lembaga besar seperti Bank, Pegadaian, Loket Pembayaran Gas Negara, Loket Pembayaran Air PAM, ternyata mereka juga menyediakan jasa penerimaan pembayaran aneka tagihan. Kok bisa ya..? Tidak ada semut  kalo tidak ada gula. Kira-kira logikanya begini, para kios atau loket yang menerima pembayaran itu, ga mungkin mau kan nerima pembayaran kalo ga dikasih keuntungan?Lalu Sebetulnya, total nilai yang harus dibayarkan pelanggan semua masuk ke perusahaan yang dituju, si pemilik kios atau loket hanya menerima persentase dari setiap transaksi yang ada. Lalu maraknya teknologi juga semakin memudahkan proses transaksi ini. 

Nah peluang ini pula yang coba diambil Ust. Yusuf Mansur (UYM) dengan membuat bisnis jaringan Virtual Payment PAYTREN atau dulunya dikenal dengan nama VSI (baca :  http://paytreni.com/profil/sejarah-perusahaan ). Saat membeli paket perdanannya, jujur saya tidak memikirkan bisnisnya dan akan sebesar apa bisnis ini berkembang. Bagi saya, teknologi sistem dan kemudahan yang ditawarkan, yaitu bisa memberikan banyak kemudahan untuk saya dalam membayar berbagai tagihan dan pulsa keluarga, itu saja sudah cukup untuk saya. Tapi ternyata masih ada lagi benefit tambahan untuk saya, yaitu cashback untuk setiap transaksi yang saya lakukan melalui keanggotaan PAYTREN yang saya miliki ini. Hal yang tidak kita dapatkan jika bertransaksi via ATM Bank, atau bahkan beli via outlet penjualan pulsa kan..? Yang ada malah dikenakan biaya administrasi tambahan atau harganya lebih mahal sekitar Rp 2.000 dari harga normal.
Perbandingan Bayar Tagihan di Loket, e-Banking dan PAYTREN (VSI)


Sekarang, saya dapat dengan mudah membayar semua tagihan dan pembelian pulsa, seperti pulsa HP, Games dan juga token listrik. Dan untuk setiap pembelian pulsa dan pembayaran tagihan ini, saya pun medapatkan cashback. Enak kan.. :) Tapi ada yang lebih enak lagi. PAYTREN ini juga bisa dikembangkan bisnisnya, dan bisa menjadi sebuah bisnis yang dahsyat dan sangat berpotensi untuk memiliki pasif income di kemudian harinya. Jadi kerja kerasnya sebentar, selanjutnya tinggal panen berupa pasif income


Beberapa tagihan dan jenis pulsa yang bisa dibayarkan via PAYTREN

Perusahaan-perusahaan yang sudah bekerjasama dengan PAYTREN 


Anda pun juga bisa seperti saya, menguntungkan sekali ya.. :)  Buat saya ga ada ruginya beli membership PAYTREN yang hanya senilai Rp 340 ribu ini. Manfaatnya betul-betul nyata untuk saya dan sudah saya buktikan. Saya tidak pernah mau ikut MLM yang sebetulnya malah membuat kita jadi konsumtif untuk beli produk, karena ada sistem tutup poin, daripada hangus dan harus ulang dari awal, member-nya rela belanja barang yang sebetulnya ga dibutuhkan. Nah, di PAYTREN, sudah pasti akan ada transaksi setiap bulan, setiap minggu, setiap hari, bahkan setiap menit! Karena listrik, PAM, pulsa, cicilan itu semua kan pasti kita bayar setiap bulan kan?? Ga mungkin ga bayar..  Jadi, Anda BERGABUNG dengan saya dan PAYTREN atau pun TIDAK,  saya bersama PAYTREN akan terus berkembang, dimana saya akan ada income tambahan sekaligus punya kemudahan dalam bertransaksi apapun. Karena nantinya memang semua alat bayar akan tergeser oleh alat bayar seperti Virtual Pay dari PAYTREN ini. 
Well, ingin bisa dapat berbagai kemudahan dan benefit seperti yang saya dapatkan..? Silahkan hubungi saya dengan meninggalkan alamat email di kolom comment. Salam sukses 2015!










Senin, 12 Januari 2015

Yoga oh Yoga, Ternyata Kau..

Hari ini saya harus menyatakan rasa salut dulu sama beberapa teman saya yang sudah lebih dulu do Yoga. Dimana sebelumnya, saya menganggap Yoga itu ga kayak olahraga, cuma stretching-stretching dan ga bakar lemak karena ga keringetan (efek liat iklan-iklan dan latihan yang kayaknya cuma tau bagian meditasinya aja, yang cuma diem doang). You guys awesome lah buat saya.. hahahaha lebay ya..! Eh tapi tau ga kenapa saya bisa bilang begitu? Karena hari ini, pagi ini, atas tips seorang tetangga saya yang do Yoga only by watching the internet, coba saya terapkan juga. Dan hasilnya..? hehehehe..

Hasilnya bikin saya tercengang! Ternyata baru 5 menit saja, saya terengah-engah, bahkan untuk bagian bertumpu pada siku tangan, saya ga kuat! Wahh.. ini pasti karena faktor saya sedang obesitas dan karena sudah 1 bulanan ini saya off doing treadmill di sport center tempat saya sekeluarga jadi member. Video yang berdurasi hanya 9 menit itu, menampilkan gerakan-gerakan Yoga ringan saat pagi hari yang bisa dilakukan sendiri di rumah. Karena setting video itu emang suasananya di dalam kamar. Lalu saya juga melihat Video Yoga yang durasi 27 menitan, dimana gerakan-gerakannya lebih tenang lagi, tetapi ternyata lebih sulit dari yang terlihat. Lagi-lagi, mungkin terlihat mudah karena model di video itu adalah mereka yang berbadan slim, dan mungkin sudah rutin melakukan Yoga, sedangkan saya kan ini benar-benar perdana.
Beberapa gerakan Yoga dalam poster



Kedua video yang saya coba ikuti gerakannya dengan benar itu, sukses membuat saya bersimbah keringat di pagi hari, setelah diawali dengan ngepel pagi. Hahahaha... sedikit mengulas, bagian ngepel pagi ini, ceritanya tadi saya minta si mbak dirumah untuk ga usah ngepel, biar saya aja yang ngepel, karena biar saya keingetan gitu maksudnya. Abis ngepel udah keringetan tuh.. istirahat bentar, lanjut deh liat video Yoga. Kesimpulan melakukan Yoga pertama kali buat saya adalah, kagum dan sangat menarik. Dan saya yakin manfaat Yoga ini banyak sekali, tapi ya untuk saya yang awam dan pemula ini, cukup perlahan-lahan lah melihat dan merasakan manfaat gerakan-gerakannya.




Inis salah satu gerakan yang menurut saya agak-agak akrobat ya ^_^
Kenapa saya kagum? Ya saya kagum, terhadap mereka yang bisa melakukan gerakan-gerakan Yoga dengan sempurna, dimana menurut saya agak sedikit terlihat akrobatik ya.. Hahahaha.. Khususnya saya kagum dengan sahabat-sahabat saya yang sudah lebih dulu Do Yoga. Sebut saja Zora, dia sahabat saya sekaligus nasabah Prudential saya. Zora ini badannya emang bongsor, tapi modis abis gitu ya. Saya tau dia suka Yoga, karena cukup sering liat dia posting foto-foto gerakan Yoga yang dia lakukan dan menurut saya gerakan yang ga mudah dan ya itu tadi, jadi kayak akrobat juga menurut saya :) Bahkan lagi hamil pun dia tetap Yoga dengan gerakan-gerakan yang ajaib menurut saya dan rada mengkhawatirkan bagi saya. Tapi nyatanya, katanya baik-baik aja tuh. Lalu sahabat saya yang lain, Bu Tommy, ya si tetangga saya yang rekomendasikan Yoga di rumah untuk penurunan berat badan itu. Dia cerita ke saya bahwa dia lakukan Yoga 2 bulan terakhir ini, dirumah saja, sambil atur pola makannya dan hasilnya dia turun 9 kg. Keren buat saya, dan patut sangat untuk saya coba, begitu saya niatkan dalam hati saat dia cerita. Dan begitu saya lakukan..? Ternyata ga semudah itu man..! Hahahaha.. Hebatlah Bu Tommy yang usianya udah masuk kepala 4 :) 

Melakukan gerakan ini, sempat bikin mata saya kunang-kunang.
Yoga menurut saya pribadi, setelah saya lakukan sendiri membutuhkan dan bisa melatih kesabaran, ketenangan, konsentrasi, komitmen dan konsistensi. Kenapa saya bilang kesabaran? Sebelumnya saya berpersepsi bahwa Yoga adalah olahraga yang tidak menarik karena statis, cuma diem ditempat doang olaharaganya, ga berpindah-pindah seperti olahraga games yang sejak jaman sekolah saya lakukan. Saya suka olahraga Basket, Badminton dan Tenis lapangan. Bisa dibayangkan kan maksudnya gerakan berpindah-pindah yang saya maksud tadi dibanding dengan Yoga. Lalu komitmen dan konsistensinya, maksud saya, ya untuk pemula seperti saya, Yoga ini ternyata berat juga ya.. hahahaha.. Mata saya sampe kunang-kunang loh ngikutin gerakannya.. Yang pertama emang selalu tidak mengenakan, sulit, menyebalkan dan rawan akan gagal take off kalo istilah saya. Jadi saya harus memperkuat diri untuk mencoba menaklukkan olahraga yang satu ini. Ahay!  Soalnya saya tuh paling ga mau latah, kalo melakukan sesuatu. Alias cuma ikut-ikutan tren aja. Dulu jaman Vicky Burki, semua terjun ke olahraga aerobic. Lalu jaman Ade Rai semua ke gym untuk body building. Trus, sekarang lagi rame juga kan olahraga Running, ampe malem-malem juga dijabanin. Nah lalu Yoga, semua pada Yoga deh.. Kalau saya mau melakukannya yang karena saya butuh itu dan karena ini baik untuk kesehatan saya. Well, ladies.. menurut saya akhirnya, usia emang ga bisa bo'ong.. seiringi nih umur angkanya makin banyak, sepertinya exercise ala-ala Yoga ini menjadi pilihan bagi kita.. eh saya deng! ;) Selamat Latihan!

Kamis, 01 Januari 2015

Deni Apta Setianegara, From Zero to Hero For His Family.

Dear suamiku.. selamat milad ke 35 yaa.. usia yang ga sedikit secara angka, tapi juga ga banyak banget dibanding orang lain yang angkanya udah 40an atau bahkan 50an. Ga tau kenapa di usiamu ke 35 ini, aku kok ya pengen nulis tentang perasaanku  tentang kamu ya Hon.. Betapa aku sebagai seorang kekasih (prikitiw!) merasa beruntung telah menerima ajakanmu untuk menikah dulu. Dan pastinya bangga melihat kondisi dan pencapaianmu hari ini.

Sedikit bernostalgia ya hon.. kalo dipikir-pikir dulu ga pernah terbayangkan bahwa aku bakalan punya suami kayak kamu. Tapi Aku cuma berbekal rasa nyaman berada di dekatmu, bahwa aku merasa bisa jadi diriku sendiri tanpa harus terlalu jaim, dan aku melihat kamu seorang yang visioner, punya visi dan misi hidup yang jelas, hingga tau cara mencapainya. Dan secara fisik ya ga jelek-jelek amat, hahahahaha.. Biar ga muji terus harus imbang kan. Dan satu lagi aku selalu bilang kamu punya faktor X yang ga dimiliki pria lain yang dekat sama aku waktu itu.

Waktu itu, aku bilang sama kamu, aku ga bisa bilang iya sekarang karena aku juga ga tau apakah ini jalan kita. Aku bilang sama kamu, aku pengen kamu temui mamaku dulu, kamu bilang soal niatan kamu mau nikahin aku. Aku akan liat proses itu, kalo semua lancar, mamaku setuju, buatku itu adalah petunjuk dari Allah untuk langkahku selanjutnya. Dan Alhamdulillah semuanya lancar. Ada suara-suara sumbang dari lingkungan keluarga, tentang status kerjamu di Bank Permata dulu cuma sebagai staf legal outsourcing, yang gajinya cuma 1,2 Jt kalo plus lemburan paling tinggi 2,4 jt/bln. Belum lagi ditanya, tongkronganmu apa? jawabku kamu cuma pake vespa biru thn 1988. Dibanding gajiku dan tongkronganku dulu, masih gedean gaji aku ya hon.. :) Tapi aku tetap yakin sama kamu, yang pasti akan berusaha keras untuk membahagiakan aku.

Dan ternyata benar, menikah itu jangan tunggu berhasil punya ini itu dulu sob.. Niatkan aja untuk ibadah, dan tetap berusaha. Menjelang nikah, kamu diajak temenmu yang udah pindah ke Bank Danamon, untuk jadi staf senior legal disana. Kamu bilang ke temenmu, "Gue mau bang, tapi gw ga mau jadi outsource, kalo Abang bisa jamin gue jadi karyawan tetap bukan kontrak, gue ikut". Alhamdulillah dipenuhi.. rezeki orang mau menikah, gitu aku bilang. Setahun abis nikah, kita udah mau punya anak pertama, tiba-tiba salah satu bos di Bank Permata, minta kamu balik ke Permata, di tim Corporate-nya pula. Dengan bargaining power yang bagus, kamu pun pindah lagi. Yang ini aku yakini sebagai rezeki anak pertama. Dan dalam waktu singkat 2 posisi jabatan kamu capai, Assistant Manager lalu Manager. Padahal Aku dulu untuk naik jabatan butuh 4 tahun loh hon. Lah kamu, tiap tahun naik jabatan.. hebaatt ;)

Dan terakhir, setelah anak kedua lahir, kamu yang punya visi jelas tentang kehidupanmu di masa mendatang pun tidak menolak ajakan pindah kerja berikutnya, yang ternyata menyebrang dari bidang pekerjaanmu sebelumnya. Dari bidang perbankan, ke bidang pertambangan. Sebuah hal yang benar-benar baru buatmu, meski kamu tetap pegang urusan legal. Kamu merasa harus memperluas pengetahuan dan ilmu yang sudah kamu punya, dan tawaran pindah kerja tersebut merupakan sarana yang bisa kamu manfaatkan untuk mewujudkan cita-citamu berikutnya. Kamu belajar keras, menghabiskan banyak waktumu untuk pekerjaanmu dan tak jarang harus mengorbankan waktumu dengan kami. Hingga akhirnya sampailah kamu di titik hari ini.. hari dimana kamu genap berusia 35 tahun.

Alhamdulillah di usiamu ke 35 tahun hari ini, aku dan anak-anak menjadi saksi sejarah hidupmu selama 7 tahun terakhir.. Bagiku, From Zero to Hero itu sangat nyata. Bersama-sama kita melangkah menuju puncak keberhasilan yang kita inginkan dan Allah ridhoi.. Di kala kita ngobrol mengevaluasi kehidupan kita, kamu selalu bilang,"Mi, ayah ini melamar cuma 2x loh.. Melamar yang pertama, setelah lulus kuliah melamar kerja dan diterima di Bank Permata. Melamar yang kedua, ya ngelamar Mami..", hehehehehe katamu sambil terkekeh. Aku harus bisa meniru konsistensi, keuletan, keikhlasan dan fokus yang kamu miliki. Kamu pernah bilang, "apa pun pekerjaannya, mau berkarir di kantor orang atau bisnis sendiri, utamanya sama, yaitu harus konsisten, komitmen dan fokus..".

In Shaa Allah ya Hon.. memang hanya 2x aja melamarnya, selebihnya karena komitmen dan dedikasimu, kamu justru yang sering diajak orang untuk bekerja sama. Suamiku.. adalah lebih mudah mencapai sesuatu dibanding mempertahankannya.. Tetaplah menginjak bumi, ingatlah diatas langit masih ada langit. Jangan pernah meninggalkan sholat 5 waktu, kembalilah pada Tuhan mu ketika kamu menghadapi berbagai masalah dan rintangan.. Akhir kata dari tulisan ini, Selamat Milad suamiku.. ayah dari anak-anakku.. Semoga kamu selalu dalam lindungan-Nya, diberikan umur panjang dalam hal kebaikan dan keberkahan, senantiasa sehat, menjadi suami, ayah, anak, menantu, serta manusia yang soleh, yang selalu berusaha mencari Ridho Allah.. Aamiin Yaa Robbal'alamiin..

So Honey, after 35, what's next? ;)

Mendidik Anak Untuk Bahagia

Add caption Beberapa hari lalu, tepatnya pas anak-anak didik saya di SFC Kids Futsal latihan, ceritanya saya membagikan piala yg sudah ...