Dear suamiku.. selamat milad ke 35 yaa.. usia yang ga sedikit secara angka, tapi juga ga banyak banget dibanding orang lain yang angkanya udah 40an atau bahkan 50an. Ga tau kenapa di usiamu ke 35 ini, aku kok ya pengen nulis tentang perasaanku tentang kamu ya Hon.. Betapa aku sebagai seorang kekasih (prikitiw!) merasa beruntung telah menerima ajakanmu untuk menikah dulu. Dan pastinya bangga melihat kondisi dan pencapaianmu hari ini.
Sedikit bernostalgia ya hon.. kalo dipikir-pikir dulu ga pernah terbayangkan bahwa aku bakalan punya suami kayak kamu. Tapi Aku cuma berbekal rasa nyaman berada di dekatmu, bahwa aku merasa bisa jadi diriku sendiri tanpa harus terlalu jaim, dan aku melihat kamu seorang yang visioner, punya visi dan misi hidup yang jelas, hingga tau cara mencapainya. Dan secara fisik ya ga jelek-jelek amat, hahahahaha.. Biar ga muji terus harus imbang kan. Dan satu lagi aku selalu bilang kamu punya faktor X yang ga dimiliki pria lain yang dekat sama aku waktu itu.
Waktu itu, aku bilang sama kamu, aku ga bisa bilang iya sekarang karena aku juga ga tau apakah ini jalan kita. Aku bilang sama kamu, aku pengen kamu temui mamaku dulu, kamu bilang soal niatan kamu mau nikahin aku. Aku akan liat proses itu, kalo semua lancar, mamaku setuju, buatku itu adalah petunjuk dari Allah untuk langkahku selanjutnya. Dan Alhamdulillah semuanya lancar. Ada suara-suara sumbang dari lingkungan keluarga, tentang status kerjamu di Bank Permata dulu cuma sebagai staf legal outsourcing, yang gajinya cuma 1,2 Jt kalo plus lemburan paling tinggi 2,4 jt/bln. Belum lagi ditanya, tongkronganmu apa? jawabku kamu cuma pake vespa biru thn 1988. Dibanding gajiku dan tongkronganku dulu, masih gedean gaji aku ya hon.. :) Tapi aku tetap yakin sama kamu, yang pasti akan berusaha keras untuk membahagiakan aku.
Dan ternyata benar, menikah itu jangan tunggu berhasil punya ini itu dulu sob.. Niatkan aja untuk ibadah, dan tetap berusaha. Menjelang nikah, kamu diajak temenmu yang udah pindah ke Bank Danamon, untuk jadi staf senior legal disana. Kamu bilang ke temenmu, "Gue mau bang, tapi gw ga mau jadi outsource, kalo Abang bisa jamin gue jadi karyawan tetap bukan kontrak, gue ikut". Alhamdulillah dipenuhi.. rezeki orang mau menikah, gitu aku bilang. Setahun abis nikah, kita udah mau punya anak pertama, tiba-tiba salah satu bos di Bank Permata, minta kamu balik ke Permata, di tim Corporate-nya pula. Dengan bargaining power yang bagus, kamu pun pindah lagi. Yang ini aku yakini sebagai rezeki anak pertama. Dan dalam waktu singkat 2 posisi jabatan kamu capai, Assistant Manager lalu Manager. Padahal Aku dulu untuk naik jabatan butuh 4 tahun loh hon. Lah kamu, tiap tahun naik jabatan.. hebaatt ;)
Dan terakhir, setelah anak kedua lahir, kamu yang punya visi jelas tentang kehidupanmu di masa mendatang pun tidak menolak ajakan pindah kerja berikutnya, yang ternyata menyebrang dari bidang pekerjaanmu sebelumnya. Dari bidang perbankan, ke bidang pertambangan. Sebuah hal yang benar-benar baru buatmu, meski kamu tetap pegang urusan legal. Kamu merasa harus memperluas pengetahuan dan ilmu yang sudah kamu punya, dan tawaran pindah kerja tersebut merupakan sarana yang bisa kamu manfaatkan untuk mewujudkan cita-citamu berikutnya. Kamu belajar keras, menghabiskan banyak waktumu untuk pekerjaanmu dan tak jarang harus mengorbankan waktumu dengan kami. Hingga akhirnya sampailah kamu di titik hari ini.. hari dimana kamu genap berusia 35 tahun.
Alhamdulillah di usiamu ke 35 tahun hari ini, aku dan anak-anak menjadi saksi sejarah hidupmu selama 7 tahun terakhir.. Bagiku, From Zero to Hero itu sangat nyata. Bersama-sama kita melangkah menuju puncak keberhasilan yang kita inginkan dan Allah ridhoi.. Di kala kita ngobrol mengevaluasi kehidupan kita, kamu selalu bilang,"Mi, ayah ini melamar cuma 2x loh.. Melamar yang pertama, setelah lulus kuliah melamar kerja dan diterima di Bank Permata. Melamar yang kedua, ya ngelamar Mami..", hehehehehe katamu sambil terkekeh. Aku harus bisa meniru konsistensi, keuletan, keikhlasan dan fokus yang kamu miliki. Kamu pernah bilang, "apa pun pekerjaannya, mau berkarir di kantor orang atau bisnis sendiri, utamanya sama, yaitu harus konsisten, komitmen dan fokus..".
In Shaa Allah ya Hon.. memang hanya 2x aja melamarnya, selebihnya karena komitmen dan dedikasimu, kamu justru yang sering diajak orang untuk bekerja sama. Suamiku.. adalah lebih mudah mencapai sesuatu dibanding mempertahankannya.. Tetaplah menginjak bumi, ingatlah diatas langit masih ada langit. Jangan pernah meninggalkan sholat 5 waktu, kembalilah pada Tuhan mu ketika kamu menghadapi berbagai masalah dan rintangan.. Akhir kata dari tulisan ini, Selamat Milad suamiku.. ayah dari anak-anakku.. Semoga kamu selalu dalam lindungan-Nya, diberikan umur panjang dalam hal kebaikan dan keberkahan, senantiasa sehat, menjadi suami, ayah, anak, menantu, serta manusia yang soleh, yang selalu berusaha mencari Ridho Allah.. Aamiin Yaa Robbal'alamiin..
So Honey, after 35, what's next? ;)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mendidik Anak Untuk Bahagia
Add caption Beberapa hari lalu, tepatnya pas anak-anak didik saya di SFC Kids Futsal latihan, ceritanya saya membagikan piala yg sudah ...
-
Saat berhaji bersama tahun 2000 Nama lengkapnya Hj. Suhefni Amir, istri dari bapak Alm. H. Adrizal Agus. Mereka menikah pada bulan Ju...
-
Punya masalah rumah lampu besar mobil Anda yang berbahan mika tampilannya buram, sehingga mempengaruhi kualitas lampu saat jalan di malam ...
-
Akhirnya pake sedan lagi.. meski sekarang sedan hatchback. Jadi ceritanya sekarang saya pakai mobil Etios Valco keluaran Toyota yang diprod...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar